Jumat, 26 Agustus 2011

Menyadari Malaikat

Menyadari Malaikat

“Mah, tadi malaikat izrail ke sini!!”
Teriak sepupu saya dari arah kamar mandi. Kami – aku, mamah, dan bapak- segera menuju kearah suara. Tersirat pertanyaan , apa maksudnya ada malaikat izrail ke sini? ada yang meninggal berarti. Benar saja ada yang meninggal. Sepupu saya yang masih sekolah dasar itu, tengah berdiri memegang gayung yang berisi bangkai ikan. Ya, ada 6 ikan yang kami pelihara di bak dan semuanya mati satu persatu. Jadi benar adanya kalau tadi Malaikat maut “mampir” ke sini.

Malam seperti biasa saya menuju rumah anak didik les saya. Saat itu ia tengah ada tugas Pendidikan Agama. Di LKS (Lembar Kerja Siswa) telah terhidang soal-soal tentang Iman kepada Malaikat yang siap kami lahap. Kami baca soalnya satu persatu dari mulai pilihan ganda hingga esai. Dan Akhirnya beres juga.

Sebelum saya membagikan petikan hikmah dari cerita di atas, saya ingin bertanya sesuatu pada sahabat. Kapan terakhir kali sahabat membaca materi tentang malaikat? Adakah yang masih ingat rukun iman kepada malaikat rukun ke berapa? Juga jumlah malaikat yang wajib diketahui ada berapa?

Bukan maksud saya untuk bermain pintar-pintaran. Tapi itulah pertanyaan anak didik saya saat itu. Dan Ya Allah, saya pun lupa-lupa ingat ingat saat menjawabnya. Mungkin karena tumpukan memori yang kian bertambah tiap harinya (he..ngeles mode:ON). Karena memang materi ini mungkin terakhir kali kita baca saat SD atau SMP. Berapa tahun lalu tuh?

Sahabat yang hendak saya bagikan dalam tulisan ini adalah betapa kita sering mengabaikan kehadiran malaikat. Tak menyadari adanya ia dalam segala aktivitas kita selain Allah Swt Yang Maha Melihat. Siapakah ia Malaikat Rakib dan Atid. Malaikat Rakib setia mencatat amal-amal baik kita. Pun ada Malaikat Atid yang tak pernah alpa menuliskan amal-amal keburukan kita.
"Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang bmengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu). Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Infithar 10-12)

Belakangan ini Bandung kerap diguyur hujan. Tahukah itu “kerjaan” siapa? Ya tentu “kerjaan” Allah Swt yang dititahkan pada Malaikat Mikail. Malaikat tersebut tak henti-hentinya mengantarkan rizki pada manusia. Mungkin malaikat yang tiap pagi hari mengetuk pintu rumah kita untuk menyampaikan rizki ya dia. Karena rizki manusia pada dasarnya sudah ada yang mengatur, bukankah ada yang mengantar tiap hari yaitu Malaikat Mikail tadi. Urusan siapa yang mau menjemput atau tidaknya rizki itu ada di tangan kita.

Wahyu yang diberikan pada nabi-nabi Allah adalah tugas Malaiat Jibril. Yang dikenal juga dengan nama Ruhul Qudus. Wahyu-wahyu ini dikirim fresh langsung dari Allah Ta’ala melalui malaikat-Nya ini pada manusia-manusia pilihan-Nya. Jadi sebenarnya tidak ada alasan bagi kita untuk menolak mentah-mentah ajaran Allah yang disampaikan melalui manusia pilihan-Nya tersebut.

Malaikat yang paling difavoritkan yaitu Malaikat Ridwan. Terbayang wajah putih bercahaya yang begitu ramah mempersilakan kita masuk ke dalam surga Allah. Pasti hati kita berbunga saat itu tiba, seolah tak sabar menanti jamuan Allah yang sebenarnya. Sedang Malaikat yang mungkin dihindari adalah Malaikat Malik. Yang dengan muka bengis dan judesnya siap menyambut kita dalam kobaran api neraka. Terdengar pula seringai setan sebagai pertanda kita kan masuk kawanannya. Naudzubillah. Semua itu adalah pilihan kita mau masuk yang mana. Jika ingin masuk surga tentu harus disesuaikan dengan amal yang harus diperbuat. Begitu pula sebaliknya.

Terakhir malaikat yang akan mengantarkan kita pada jamuan atau siksa Allah. Ya, Malaikat Izrail. Malaikat Pencabut Nyawa. Hendaknya perlulah kita waspada akan segala tindak tanduk kita. Kenapa? Karena tak ada yang tahu kecuali Allah kapan kita dijemput olehnya. Dan lagi-lagi itu adalah pilihan kita. Hendak mati dalam keadaan seperti apa dan bagaimana. Husnul khotimah atau su’ul khotimah?

Sekianlah petikan hikmah yang bisa saya bagiakan kali ini. Tak bermaksud untuk mengecilkan tugas malaikat yang lain, namun saya hanya berusaha mengulas sedikit malaikat yang lekat dalam kehidupan kita. Pun bukan maksud saya menggurui sahabat sekalian, karena saya tahu sahabat adalah manusia yang Luar Biasa bisa menentukan pilihan-pilihan terbaik dalam kehidupan sahabat. Insya allah..

Bandung, 120110

Tidak ada komentar: