Jumat, 26 Agustus 2011

Sepotong Kata Maaf

Bismilah

Beberapa waktu lalu saya menerima pesan singkat dari seseorang di masa lalu. Walau saya tak kenal betul siapa dia karena ia enggan menungkapkan jati dirinya. Yang pasti isi pesannya sedikit menyakitkan. Karena kata-kata yang diutaranya “kurang enak” dibaca.

Sudah lama saya tak mendapat kata dengan nada cacian seperti itu. Dan beberapa hari yang lalu saya mendapatkanya. Cukuplah bagi saya itu bukti bahwa tak semua orang menyukai kita. Maka seharusnya pada Allah-lah digantungkan segala harap dan cemas itu. Karena hanya Dia yang mencintai kita apa adanya.

Jujur saya hanya manusia biasa yang tak lepas dari dosa. Masa lalu saya yang “jahil” mungkin telah membuat orang misterius itu memendam kekesalannya pada saya. Namun ia baru ungkapkan kemarin. Dari situ, saya ungkapkan permohonan maaf saya. Maaf atas kata, laku, dan tingkah saya yang mungkin menyakiti hatinya.

Sedang cacian yang ia muntahkan pada saya, saya jadi ingat cerita Nabi Isa. Suatu hari Nabi Isa As. melewati kaum Yahudi. Mereka lalu berkata kepadanya dengan hal yang buruk dan menyakiti hatinya. Namun beliau lalu menjawabnya dengan perkataan yang baik. Nabi Isa pun ditanya oleh seseorang,”Mereka telah mengatakan keburukan kepada Anda, lalu kenapa Anda membalasnya dengan kebaikan?” Nabi Isa pun berkata, “Setiap orang akan memberi sesuai dengan yang dia miliki”.

Bagi saya percakapan di atas sudahlah cukup untuk menjawab cacian yang saya terima. “Setiap orang akan memberikan apa yang dimilikinya.” Jika ia memiliki keburukan maka ia akan memberikan keburukan pada orang lain. Sedang, jika yang ia miliki adalah kebaikan, maka kebaikan pulalah yang akan ia sebarluaskan.

Sahabat, mungkin banyak kata dan tingkah laku saya yang menyakitkan, yang membuat jengah dan tak menentramkan. Maka izinkanlah saya meminta maaf setulus-tulusnya dari hati saya, agar sahabat berkenan memaafkan kesalahan saya. Karena saya tak tahu kapan umur saya berakhir. Karena saya tak tahu kapan akan pulang. Maka bukankah memaafkan adalah amalan dicintai Allah Swt?

“Ada tiga golongan yang barang siapa yang termasuk di dalamnya, niscaya Allah akan menempatkannya dalam naungan-Nya, melindunginya dengan Rahmat-Nya, dan memasukkannya dalam Cinta-Nya. Mereka adalah orang yang bersyukur apabila diberi nikmat, memaafkan saat dia sanggup membalas, dan bila marah, dia menahannya.” (HR. Al-Hakim)

Terimakasih, jika sahabat berkenan memaafkan saya. Pun untuk seseorang yang misterus, terimakasih telah mengingatkan saya untuk senantiasa selalu menjaga lisan dan tingkah laku .

Bandung, 12 Mei 2010
Sahabatmu

Ade Fariyani

Tidak ada komentar: